FAQ

Apa itu CeKolam?
CeKolam adalah layanan pengecekan penyakit pada udang dan benur udang dengan metode Real Time PCR yang dilakukan di laboratorium dengan gold standard.

Apa saja yang bisa dicek di CeKolam?
Cek penyakit pada udang dan benur udang seperti AHPND, WSSV, dan IMNV. Kami juga sudah dalam tahap pengembangkan kit PCR untuk berbagai penyakit lainnya seperti EHP, YHV, TSV, DIV-1, dll.

Apa bedanya cek di CeKolam dengan lab lain?
Keunggulan kami adalah pada harga, akurasi, sensitivitas, dan servis.
Alat yang kami gunakan mampu mendeteksi di 5-10 copy gene/reaction sehingga dapat mendeteksi penyakit sebelum menunjukkan gejala. Dimulai dengan harga Rp250.000 per sampel, CeKolam terhitung lebih terjangkau. Pengecekan bersifat Real Time dan mampu menunjukkan CT Value. Servis kami pun sangat membantu tambak atau bersifat fleksibel karena tambak bisa minta kurir untuk ambil sampel kapanpun.

Kapan hasilnya keluar?
Jika sampel dikirim dalam rentang waktu hari Sabtu sampai dengan hari Rabu, hasil akan keluar dalam waktu 3 hari.
Jika sampel dikirim dalam rentang waktu hari Kamis sampai dengan hari Jumat, hasil akan keluar dalam waktu 5 hari.
*Terhitung sejak hari sampel dikirim.

Pembayarannya bagaimana?
Setelah order, admin kami akan mengirimkan invoice untuk pelunasan menggunakan sistem pembayaran melalui bank transfer. Pembayaran dilakukan sebelum pengiriman sampel kit ke tambak.

Apakah CeKolam bisa cek sampel air?
Mohon maaf, belum bisa. Saat ini kami hanya melayani pengecekan sampel udang dan benur guna memvalidasi kondisi sebaran penyakit meski dalam jumlah copy gene penyakit yang paling kecil sekali pun.

Jika saya cek udang di CeKolam, hasilnya seperti apa?
Anda akan mendapatkan informasi status kesehatan udang atau benur dalam bentuk negatif, positif ringan, positif menengah, dan positif kritis dari hasil lab kami. Nilai tersebut bergantung pada nilai CT Value yang ditunjukkan dari hasil pengecekan RT-PCR.
Berdasarkan hasil tersebut, tim ahli kami, yaitu Bu Naim, akan memberikan rekomendasi penanganan di lapangan untuk membantu petambak menghadapi situasi dan kondisi serangan penyakit.

Kalau ada serangan ulang, itu penyakitnya kemungkinan dari mana?
Bisa jadi dari kolam yang memiliki riwayat AHPND dan mikroba penyebab penyakit masih terdapat di kolam meski telah dilakukan sterilisasi, bisa juga dari air yang berasal dari tandon, cipratan air dari kolam yang terkena AHPND, atau saprotam yang ditempeli mikroba penyebab penyakit.
Bisa juga karena adanya pemicu atau stress factor dari lingkungan yang menyebabkan bakteri Vibrio yang awalnya tidak memiliki PirA dan PirB tapi kemudian terjadi mutasi sehingga ia mampu memproduksi toksin dan menyerang udang.

Berarti potensi penyakitnya juga bisa didapatkan dari air ya?
Betul. Alasannya karena bakteri Vibrio AHPND terkandung di dalam air sebelum benur masuk atau selama masa budidaya.
Bisa juga karena kolam di wilayah tambak sebelumnya sudah punya pernah positif AHPND, jadi butuh pengamatan lanjutan di DoC 20-30 untuk menghindari adanya potensi serangan di kolam yang sekarang.

Apa arti negatif? Tidak ada penyakitnya?
Secara umum, negatif menunjukkan ketiadaan gen penyebab penyakit.
Pada AHPND, gen yang dideteksi adalah gen Pir A dan Pir B pada sampel udang dan benur. Jika pada proses pengecekan dengan Real Time PCR tidak ditemukan adanya gen Pir A dan Pir B, maka sampel udang atau benur yang di cek dinyatakan negatif AHPND. Begitu pula pada pengecekan IMNV dan WSSV, jika gen mikroorganisme penyebab penyakit tidak terdeteksi maka sampel dinyatakan negatif.
Limit deteksi kami pada 5 - 10 copy gene/ reaction. Ini merupakan limit deteksi yang sangat kecil. Dengan kecanggihan teknologi yang dimiliki, lab kami mampu mendeteksi penyakit hingga jumlah viral load terkecil sehingga hasil negatif menunjukkan bahwa bisa dikatakan tidak terdapat penyakit pada sampel yang dikirimkan.
Namun, untuk mendukung keamanan budidaya, sebaiknya dilakukan pengecekan berkala karena potensi sebaran penyakit bisa dari banyak hal.

Kalau hasilnya negatif, terus angka IC itu apa?
IC adalah singkatan dari Internal Control.
Satuan ini adalah penunjuk kontrol positif terhadap sampel yang udang atau benur yang dianalisis dan tidak ada kesalahan dalam proses ekstraksi.
arrow up whatapp nusantics